Senin, 29 Maret 2010

Hasil Observasi mengenai Sistem Akuntansi Pendidikan

Berdasarkan observasi saya pada tanggal 18 Maret 2010 di SMP 59 Jakarta yang berlokasi di Jl. Bendungan Jago Raya No.40 Jakarta Pusat (10650) mengenai sistem akuntansi pendidikan, sekolah ini sama seperti halnya dengan sekolah lain sumber- sumber keuangan sekolahnya diperoleh dari Pemerintah Pusat berupa BOS dan Pemerintah Daerah Berupa BOP. Dimana pemerintah memberikan dana BOS kepada sekolah ini sebesar Rp 403.000.000,00 /tahun dengan banyaknya siswa SMP Negeri 59 yang berjumlah 700 orang setiap tahunnya sehingga setiap siswa mendapatkan bantuan uang sejumlah Rp 29.500,00. Dan bantuan ini juga diberikan berupa buku yang telah disesuaikan dengan mata pelajaran seharga Rp.18.000,00 maka setiap siswanya mendapatkan bantuan sejumlah Rp 42.000,00/ bulannya. Dana BOS ini diberikan pemerintah setiap tiga bulan sekali.
Sumber dana keuangan sekolah lainnya yaitu berupa BOP dari pemerintah daerah. Pemerintah memberikan bantuan kepada setiap siswanya sebesar Rp 110.00,00 dengan setiap tahun sebesar Rp 76.010.00 / tahun maka dikalikan dengan jumlah siswa SMP Negeri 59 yang kurang lebih berjumlah 700 siswa totalnya adalah Rp 926.640.000,00 / tahun.
Besarnya dana BOS dan BOP yang diberikan pemerintah tergantung dengan jumlah siswa yang disekolah tersebut. Jika dana yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah siswa, maka dana yang lebih tersebut harus dikembalikan. Dana BOS dan BOP ditangani langsung oleh suku dinas pendidikan dasar wilayah setempat. Dan akan disalukan kepada rekening sekolah masing-masing melalui bank DKI.
Proses Perencanaan keuangan sekolah yang dilaksanakan oleh sekolah ini disetiap bulan juli dengan mengadakan rapat kerja penyusunan RAPBS oleh stakeholder sekolahn ini. Proses pengelolaan keuangan sekolah dilakukan oleh tata usaha atau bendahara atas perintah kepala sekolah dan atas persetujuan semua guru dan komite. Sumber-sumber keuangan sekolah harus dimasukan ke dalam RAPBS. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan.
Dalam penyusunan RAPBS harus mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sekolah dan Dalam RAPBS harus memuat komponen-komponen diantaranya 1. Pengelolaan Kurikulum
2. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar,
3. Pelaksanaan Evaluasi,
4. Kegiatan Kesiswaan dan Ekstrakurikuler,
5. Peningkatan Mutu dan Proses Pembelajaran,
6. Pemeliharaan/Perawatan/ Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan,
7. Pengembangan Suber Daya Manusia,
8. Pengelolaan Perkantoran dan Tata Usaha,
9. Kesejahteraan Guru dan Pegawai,
10. Rumah Tangga Sekolah dan Jasa,
11.Pengembangan Manajemen Sekolah,
12. Hubungan Masyarakat dan Pelayanan Masyarakat,
13. Supervisi dan Monitoring.
Kemudian Kepala sekolah bersama para stakeholder lainnya bertanggung jawab atas keuangan sekolah ini kepada Inspektorat DKI. BPK dan juga Bawasko.

STUDY KELAYAKAN


PERTEMUAN IV

Pada pertemuan ke empat membahas mengenai study kelayakan.
Studi kelayakan adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, mulai dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, hukum, sosial ekonomi dan budaya , sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.
Dalam studi kelayakan kita harus menilai dari kelayakan usaha yang akan kita jalankan. Menilai kelayakan kita lakukan secara komprehensif. Penilaian ini dapat kita lihat dari dua aspek, diantaranya aspek fungsi manajemen dan aspek lingkungan eksternal. Dalam aspek fungsi manajemen, berkaitan dengan manajemen proyek dan manajemen operasionalnya. Sedangkan dalam aspek lingkungan eksternal, tidak selalu berbicara mengenai radius area, tetapi dalam aspek ini juga kita dapat berbicara mengenai penggunaan nama baik. Contoh : sebuah sekolah atau sebuah lembaga yang menggunakan nama-nama seseorang yang berperan dan dihargai oleh masyarakat, maka nama tersebut akan menjadi nilai jual dari sekolah tersebut.
Dalam studi kelayakan juga melibatkan metodologi Ilmiah . Metodologi ilmiah ini digunakan sebagai a) Prosedur pengambilan keputusan, dengan adanya data-data yang lengkap maka kita akan dapat menentukan apakah proyek yang akan kita inginkan akan terus kita jalankan atau tidak. b). Validasi data, dengan adanya data- data yang shahih, kuat dan akurat bukan sebuah perkiraan maka kita akan dengan yakin menjalankan proyek yang akan kita buat. c). Landasan teoritis, terbagi menjadi 4 bagian, diantaranya 1. Market, 2. Finansial, 3. Operasional produksi dan 4.Sumber Daya Manusia.

P1 PASAR
Terdiri dari 2 konsep, yaitu konsep STP (segmentation, Targeting, positioning) dan konsep Costumer Behaviour dan sebagai tambahan adalah marketing mix.
a. Konsep STP
- Segmentation. Dapat kita ilustrasikan sebagai berikut ; terdapat golongan penghasilan kepala keluarga ada yang <1jt, 1jt-2jt, dan >1jt. Maka jika kita akan membuat sekolah dengan menargetkan untuk masyarakat yang berpenghasilan < 1 jt, apabila kita memasang harga bayaran sekolah Rp. 500.000,- /bulan. Maka tidak akan mungkin terwujud. Jadi segmen atau bagian yang akan menjadi target kita harus jelas.
- Target; terdiri dari wilayah, aksesibilitas dan kemampuan lembaga
- Positioning; terdiri dari fisik dan nonfisik.
Contoh fisik : Jika kita akan membuat jalan di perempatan jalan maka tidak akan cocok. Karena kegiatan belajar mengajar siswa akan terganggu dengan kebisingan lalu lintas di perempatan jalan.
Contoh nonfisik : kita harus menetapkan apakah sekolah yang akan kita buat untuk semua agama atau spesifikasi.
b. Costumer Behaviour
Sering kita sebuat sebagai konsep marketing. Berawal dari sales kemudian sosial market setelah itu CRS dan selanjutnya sustainability
c. Marketing Mix dikemukakan oleh kottler terdiri dari produk, priece, place, promotion, public relation.
P2 PERUSAHAAN
Terdiri dari 3 konsep yaitu Badan Hukum, Finansial, Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia.
a. Badan Hukum; Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana sekolah yang akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk izin lokasi dan izin usaha.
b. Finansial ; terkait dengan bagaimana kita memperoleh dana. Perolehan dana dapat bersumber dari owner, perbankan, pasar modal dan lain-lain.
c. Struktur organisasi Sumber Daya Manusia.
P3 PESAING
Marketing Research atau dapat disebut sebagai marketing intelegen. Kita harus bisa membaca situasi pasar dan kita harus bisa menentukan harga jual sesuai dengan fasilitas yang kita sediakan. Sehingga sekolah yang akan kita buat diminati oleh para konsumen. Dan tidak tersaingi oleh sekolah lain.
Terdapat 5 Fungsi Studi Kelayakan
1. Sebagai Planing.
2. Sebagai peramalan; apakah sekolah yang akan kita bangun akan dapat berjalan atau tidak
3. Sebagai Informasi dapat kita lakukan dengan 5W 1H
4. Evaluation; terkait denga suatu pengambilan keputusan yes or no
5. Research ( metode ilmiah) sebagai prediksi generalisasi

PERTEMUAN KETIGA

Pada pertemuan ketiga akan dibahas mengenai Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan di Indonesia berasal dari tiga sumber, yaitu :

* Pemerintah pusat, sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
* Pemerintah daerah, sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
* Sumbangan Masyarakat, contohnya seperti biaya SPP pada sekolah swasta.

Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimana sekolah mempunyai pilihan untuk menerima atau tidak. Jika sekolah tersebut menerima maka terdapat 4 persyaratan :

* Jika uang sekolah kurang dari BOS maka sekolah tersebut dilarang memungut iuran tambahan.
* Jika uang sekolah sama dengan BOS maka sekolah tersebut juga dilarang untuk memungut biaya.
* Jika uang sekolah lebih besar dari BOS maka sekolah tersebut dibolehkan untuk memungut biaya tambahan. Yang ditentukan dari uang sekolah dikurangi dengan biaya BOS.
* Jika sekolah-sekolah tersebut menerima BOS maka diharuskan membuat laporan dan audit.

BOS merupakan bantuan operasional yang diberikan oleh pemerintah pusat sedangkan BOP merupakan bantuan operasional yang berasal dari pemerintah daerah.
Dana BOS yang diterima tidak sama antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Dana BOS yang diberikan sesuai dengan jumlah siswa pada sekolah tersebut.Jika jumlah siswa pada sekolah tersebut berjumlah besar maka dana BOS yang diterima besar. Jika jumlah siswa pada sekolah tersebut sedikit maka dana BOS yang diberikan sedikit pula. dapat kita rumuskan sebagai berikut :
BOS x jumlah siswa = jumlah dana yang diterima.

Terdapat tiga prinsip dalam penggunaan yang terkait dengan sumber yang pertama prinsip keadilan; prinsip ini dapat kita lihat berdasarkan kemampuan dari setiap masyarakat, prinsip keadilan bukan merupakan penyama rataan. Dapat kita lihat terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat yang berbentuk sebuah biaya. Jika penghasilan sebuah sekolah tersebut kecil maka bantuan yang diberikan akan besar, dan jika penghasilan sebuah sekolah itu besar maka bantuan yang akan diterima kecil. Untuk itu agar semua masyarakat dapat memperoleh pendidikan maka pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai dana BOS.

Kedua prinsip kecukupan; prinsip ini terkait dengan unit cost suatu biaya pendidikan siswa, dimana kita dapat menetapkan satu harga untuk biaya pendidikan.Dana yang diterima sama dengan dana yang dikeluarkan sesuai dengan RAPBS yang telah dibuat oleh masing- masing sekolah. Terkadang dana yang kita dapat tidak mencukupi dengan apa yang kita inginkan, untuk itu kita harus membuat sebuah skala prioritas.

Ketiga, prinsip berkelanjutan; maksudnya disini adalah pendidikan bukan berlangsung hanya untuk hari ini tetapi untuk esok hari juga pasti pendidikan akan terus berjalan.oleh karena itu kita juga harus memikirkan biaya- biaya untuk masa yang akan datang.

Prinsip pengelolaan dana pendidikan, yaitu :

1. Prinsip keadilan, pada prinsip ini bukan sama dengan jumlah pendidikan per anak, tetapi prinsip keadilan sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Prinsip efisiensi, maksud dari prinsip ini adalah menggunakan keuangan sesuai dengan kebutuhan.
3. Prinsip transparansi, dengan adanya bukti fisik yang dapat berupa foto kegiatan atau bentuk sarana prasarana yang berupa barang - barang.
4. Prinsip akuntabilitas, yaitu adanya pertanggung jawaban yang dilihat dari alokasi dana dan besaran/volume.

Konsep Dasar Manajemen Keuangan

PERTEMUAN II

Pada pertemuan ke II ini, pak AMril menjelaskan bahwa Terdapat 3 kategori bisnis yang pertama adalah Badan Usaha Badan Hukum, kedua berdasarkan Jenis Usahanya dan yang ketiga berdasarkan Kepemilikannya.
Berdasarkan Badan Usaha Badan Hukum terdiri dari a) Privat bisnis yang merupakan badan usaha perorangan, b) Firma merupakan badan usaha yang menggunakan nama-nama orang terkenal, c) Koperasi; suatu bentuk usaha bersama yang bersifat kerja sama d) CV atau biasa kita kenal dengan sebutan perseroan komenditer dimana patner hanya menerima uang, e) PT (Perseroan Terbatas), pada PT modalnya terdiri dari saham-saham dan setiap pemegang saham dalam Perseroan Terbatas tidak mengurusi nilai saham yang mereka tanam, f) BHMN (Badan Hukum Milik Negara) suatu status yang diberikan oleh masyarakat untuk universitas negeri, seperti UI dan UGM dan g) BHP (Badan Hukum Pendidikan) yaitu badan hukum bagi penyelenggaraan dan/atau satuan pendidikan formal, yang berfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan.

Jika dilihat dari jenis usahanya terdapat 3 macam bisnis yaitu bisnis jasa, bisnis perdagangan, bisnis industri atau manufaktur. a) Bisnis jasa atau pelayanan terjadi ketika adanya interaksi antaranya yang membuat dan costumer. Contoh : bisnis pengiriman barang. b) Bisnis perdagangan adalah bisnis yang menjual suatu barang dimana harga jual telah menyangkut laba. Terdiri dari harga pembelian + laba yang diharapkan, dan bukan merupakan laba aktual. c) Manu faktur atau bisnis yang merubah bahan mentah menjadi barang jadi. Biaya- biaya yang harus difikirkan dalam bisnis manufaktur adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tak terduga (over head) diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Berdasarkan jenis kepemilikannya dibagi menjadi 4 yaitu bisnis yang pemiliknya adalah masyarakat atau public, Pemerintah Pusat contohnya BUMN ( Badan Usaha Milik Negara), Pemerintah Daerah sebagai contoh adalah BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah) dan bisnis yang pemiliknya adalah campuran.

Finansial Statement ( laporan keuangan) terbagi menjadi 3 yaitu
1) Income Statement; terdapat tiga komponen dalam income statement, yaitu pendapatan, biaya operasional, dan biaya lain-lain.
2) Laporan perubahan modal; dapat kita lihat dari modal awal, saldo laba, prive, dan modal akhir.
3) Balance Shoet; terdiri dari 3 komponen yaitu

* Asset terdiri dari current asset, fixed asset, dan itensibel fix asset.
* Liabilies Terdiri dari current liabilies dan los term liabilities
* Capital terdiri dari saham, agio saham dan dis agio saham.

Laporan keuangan akan terjadi karena adanya sebuah transaksi. Transaksi adalah kejadian yang dilakukan dua orang atau lebih yang berakibat pada perubahan nilai pada dua account atau lebih, yang dapat dinilai dengan uang.

Dengan adanya suatu transaksi maka akan adanya suatu analisis dimana kita dapat mengambil sebuah keputusan biasa berupa jawaban ya atau tidak. Setelah diadakan analisis maka akan dimasukan kedalam buku jurnal. Buku jurnal merupakan catatan transaksi yang bernilai keuangan yang menggambarkan dan menginformasikan pengaruhnya terhadap account. Setelah dicatat dibuku jurnal maka akan diposting di buku besar kemudian akan digambarkan kedalam summary atau neraca saldo. Begitulah seterusnya dapat dikatakan disamakan dengan sebuah siklus.

A = C
A = L + C
A = CA + FA + IFA
IFA = NIFA + AN
FA = NFA - DA
L = CL + LTL
IFA = surat izin + perizinan = konsensi
IPO = biaya go public

Saldo normal terbagi tiga yaitu aktiva - debet, utang- kredit, dan modal - kredit.
Laba juga terbagi menjadi tiga yaitu pengembangan, cadangan, pemakaian.

Terdapat dua tugas yang dimiliki oleh seorang manajer keuangan, yaitu
1. Mencari Uang atau Sumber Pembiayaan.

1. Bersumber dari pemilik yang berarti modal.
2. Bersumber dari bank berkaitan dengan hutang.
3. Bersumber dari masyarakat dengan cara go public.

2. Menggunakan uang. terkait dengan operasional dan investasi. Dalam menggunakan uang menggunakan prinsip anggaran yaitu skala prioritas.

Selasa, 16 Maret 2010

Resume Perkuliahan pertama Manajemen Keuangan


Bpk. Amril Muhammad selaku dosen manajemen keuangan pada pertemuan pertama beliau menjelaskan tentang konsep dasar akutansi. Dengan manajer keuangan berugas mencari dana, mengalokasikan dana berbasis anggaran dan menyusun skala prioritas.

Sumber pembiayaan dalam manajemen keuangan berasal dari 3 sumber yaitu
1) Modal pemilik; modal pemilik adalah modal pribadi yang dimiliki oleh seseorang yang ingin melakukan bisnis.
2) Pinjaman; pinjaman dapat berasal dari pinjaman bank maupun dari pinjaman orang-orang dengan disertai bunga. Sebelum mengambil pinjaman kita harus melakukan analisis terhadapat kekuatan pinjaman yang akan kita ambil. kita juga harus menganalisis jangka waktu peminjaman yang dapat kita lakukan, serta menganalisis pasar keuangan seperti sistem bunga pinjaman, suku bunga pinjaman, dan inflasi.
3) Pendapatan atau uang hasil investasi.

Sumber-sumber pembiayaan yang telah didapat digunakan untuk dana operasional dan dana investasi. Dana operasional adalah dana yang digunakan untuk kelancaran kegiatan operasional. Pada saat kita ingin membuat anggaran dana kita harus memperhatikan unit cost, BEP, harga jual dan lain- lain. Harga jual suatu produk harus diusahakan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. harus disesuaikan dengan kondisi dari produk itu sendiri dan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

Jika dana tidak mencukupi maka kita harus membuat skala prioritas.Skala Prioritas adalah daftar urutan kebutuhan manusia dari yang paling penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu. Dalam bisnis terdapat suatu konsep kesatuan usaha yaitu pemisahan pencatatan keuangan pribadi dengan bisnis atau perusahaan.

Konsep dasar akuntansi

A.AKTIVA = Sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari.
Aktiva dibagi menjadi 3, yaitu

1. Current Asset seperti barang , dan uang
2. Fixed Asset seperti tanah, dan bangunan
3. Intangible Fixed Asset contohnya adalah izin perusahaan

B.HUTANG
Jenis hutang dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Hutang Lancar (Current Liabillities) seperti hutang gaji
2. Hutang Jangka Panjang (Long-term Liabillities) yaitu hutang yang jangka waktu pembayarannya lebih dari 1 tahun.

C.CAPITAL ATAU MODAL

1. Capital bertambah jika ada keuntungan.
2. Capital akan berkurang jika ada kerugian.