Kamis, 31 Desember 2009

KREATIVITAS DAN KECERDASAN EMOSIONAL

Pertemuan Ke11
KREATIFITAS

Oke..pada Pertemuan Ke 11 Ini Pak Amril mengemukakan berbagai tentang KReatifitas..
Sebelum kita lanjut mengetahui berbagai tentang kreatifitas,
KReatiifitas itu sendiri memiliki definisi sebagai berikut
• Kemampuan untuk memnciptakan atau berkreasi
• Proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, baik gagasan maupun objek dalam suatu bentuk atau susunan baru.
• Keterampilan untuk menemukan sesuatu yang baru, memandang subjek dari perspektif yang baru dan membentuk kombinasi yang baru dari 2 atau lebih konsep ( Evan )


Pola dasar berpikir kreatif

Dan pak amril mengartikan kreatiritas itu adalah sebagai berikut :
I = Imajinasi
D= Data
E=Evaluasi
M=Misi

Ciri Individu Berfikir Kreatif :
1) Bebas dalam berpikir
2)Penuh daya imajinasi
3) Bersifat selalu ingin tahu
4) Suka pengalam an baru
5) Penuh inisiatif
6) Bebas dalam berpendapat
7) Punya minat yang luas
8) Percaya diri
9) Tidak mudah menerima
10) Berani mengambil resiko
11) Senang tugsas majemuk
12) Ulet
13) Tidak pembosan

Beberapa penyebab rendahnya kreatifitas ?
1)Terlalu menekankan pada cara berfikir konvergen ( menganggap hanya ada suatu jwaban yang tepat ).
2) Kurang wawasan

Yang melemahkan daya KREATIFITAS
1) Takut mengubah kebiasaan
2) Takut berbuat salah dan ditertawakan
3) Tidak memiliki rasa humor

Kreatifitas dipengaruhi oleh Lingkungan, Keyakinan dan Intelektual.
Merasa diri tidak kreatif bisa mengakibatkan seseorang benar-benar tidak kreatif padahal setiap orang bisa kreatif asal tahu kata kuncinya.

Kenali kecerdasan Anda ( MULTIPLE INTELIGENCE ) !

Bagaimana meningkatkan kreatifitas ?
Daya dari kreativitas itu bisa melemah karena takut mengubah kebiasaan, takut berbuat salah dan ditertawakan, dan tidak memiliki rasa humor.
Selanjutnya kreativitas pun bisa ditingkatkan dengan cara :
1. Sebagai manusia yang diberikan akal pikiran, jelajahilah pikiran kita secara terus menerus dan terbika dengan berbagai gagasan
2. Mengembangkan pertanyaan, karena dengan begitu dapat membentuk kita untuk berpikir tidak biasa dengan pemikiran yang ada.
3. Kembangkan gagasan sebanyak-banyaknya
Pak amril said : “The best way to get good ideas is to get a lot of ideas”
Artinya, cara yang terbaik untuk mendapatkan suatu idea tau gagasan adalah untuk mendapatkan ide yang lebih banyak lagi.
4. Mengembangkan cara baru untuk melakukan sesuatu keluar dari zona AMAN. Berani mengambil resiko dengan apa yang akan dilakukan. Carilah cara-cara baru untuk mentranslatekan imaji kita dari hal-hal yang biasa atau yang aman-aman saja.
5. Gunakan imajinasi, bayangkan bagaimana orang yang sudah sukses melakukan sesuatu yang kini membuatnya sukses.
6. Isilah sumber inspiratif dengan releksasi

10 cara jadi kreatif


1) Yakinlah anda kreatif
2) Ekspresikan kreatifitas dalam pekerjaan dan kehidupan
3) Muncul jiwa kekanak-kanakan
4) Hilangkan pikiran logis
5) Lakukan sesuatu yang tidak biasa
6) Charge your mind
7) Baca buku, lihat keluar
8)Miliki kegiatan rutin ketika sedang buntu
9) Tuliskan segera ide yang muncul
10) Percaya bahwa anda bisa melakukannya

JADILAH KAKAP BESAR
1) KREATIF
2) ANALISIS
3) KRITIS
4) AMBIL KEPUTUSAN
5) PECAHKAN MASALAH
6) Belajar terus
7 )Sikap Positif
8) Aktif-disiplin
9) Rasional



KECERDASAN EMOSIONAL

Menurut persepsi orang dulu, emosi seringkali dianggap sebagai suatu hal yang negative, sehingga muncul anggapan tentang orang-orang yang emosional, jika terlihat ada orang yang suka marah atau situasi perasan cepat sekali berubah. Sedangkan dalam pandangan atau pola pikir konvensional bahwa emosi seringkali dianggap sebagai penghambat dalam kehidupan manusia. Dari pandangan-pandangan tersebut kita mendapat gambaran tentang emosi. Emosi menggambarkan perilaku, respon atau psikologis mengatur perasaan yang timbul karena adanya keinginan atau stimulus yang tidak terduga. Emosi pun muncul sebagai tanggapan individu atas suatu kejadian dalam lingkungan. Emosi seringkali memotivasi tindakan-tindakan, misalnya seorang anak kecil yang sedang marah, dia akan mendorong atau menendang benda yang ada di sekitarnya.

Lalu apakah ada hubungannya dengan EQ. EQ merupakan kemampuan dalam keterampilan bakat, minat dan sikap. Dan EQ juga dapat membentuk kemampuan dalam mengenali perasaan. Dalam sebuah temuan menggambarkan, kecerdasan intelektual itu diukur dengan IQ yang menyumbangkan 20% bagi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% lainnya disumbang oleh kecerdasan lainnya seperti kecerdasan emosional.

EQ memiliki dimensi, pertama, kecakapan pribadi berhubungan dengan kemampuan mengenali diri sendiri, sadar diri, pengaturan diri dan motivasi diri). Kedua, kecakapan social berhubungan orang lain seperti Empati dan keterampilan social/interaksi dengan orang lain. Dalam kesadaran diri, mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, potensi diri dan intuisi. Kesadaran emosi merupakan mengenali emosi diri sendiri dan pengaruhnya dalam diri kita. Penilaian diri secara teliti mampu mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri. Percaya diri pun merupakan kesadaran diri yang menyakinkan kita tentang harga diri dan kemampuan diri. Dalam pengaturan diri, berhubungan dengan pengolaan kondisi impuls (kata hati) dan sumber daya diri. Pengaturan diri ada kendali diri, sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptasibilitas dan inovasi (menerima dan terbuka dari ide baru). Dalam motivasi diri, berhubungan dengan emosi yang mengatur atau memudahkan peralihan sasaran seperti dalam motivasi mencetak prestasi.

Selanjutnya, empati berhubungan dengan kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain. Contohnya adalah memahami orang lain, orientasi pelayanan, mengembangkan oranglain dan mengatasi keragaman. Lalu adapula dimensi EQ yang lain yaitu keterampilan social berhubungan dengan kepandaian dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki orang lain. Seperti pengaruh dari pendapat oranglain dengan yang akan terjadi pada diri kita, lalu dalam berkomunikasi antar sesama, membangkitkan inspirasi dan memadukan orang lain dan berhubungan dengan hal hal untuk memulai dan mengelola perubahan.
Dalam materi kali ini sudah jelas bahwa memiliki kecerdasan emosional sangat penting. Orang yang cerdas bukan hanya memiliki kecerdasan intelektual
tetapi orang yang bisa mengendalikan emosinya disaat menjalankan dan menghadapi apapun.

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA ( Pertemuan Ke 10 )

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA
Jum’at, 3 Desember 2009

Pada Pertemuan ke 10 kali ini Pak Amril telah membahas tentang apa saja yang berkaitan dengan Pembinaan disiplin siswa.

Pengertian
Disiplin siswa = Kepatuhan dan ketaatan terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh setiap siswa.
Pendisiplinan Sekolah =
Usaha sekolah untuk memelihara siswa agar tidak menyimpnag dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan dan tatib yang ada disekolah.
Tujuan =
1 ) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
2) Mendorong siswa melakukan sesuatu yang benar
3) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan lingkungan. Dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
4) Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.

Disiplin ada dua
1) Disipliln pereventif
Upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku
2) Disiplin Korektif

Penyebab Perilaku Indisiplin
1) Guru
2) Kondisi sekolah yang kurang menyenangakn, kurang teratur
3) Siswa
4) Kurikulum, terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel ,dan terlalu dipaksakan dan lain-lain.
Upaya guru menumbuhkan disiplin
1) Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya
2) Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya
3) Menggunakan pelaksanaan aturan dengan sebuah alat : Baik kesal
Pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran
1) Rasa hormat terhadap otoritas dan kewenangan.
2) Upaya untuk menanamkan kerja sama.
3) Kebutuhan untuk berorganisasi
4) Rasa hormat terhadap orang lain
5) Keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan.
6) Memperkenalkan contoh perilaku yang tidak disiplin.
Strategi yang bisa dirancang untuk membangun disiplin pada siswa ( Reismen dan Payne )
1) Menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin
2) Keterampilan berkomunikasi
3) Konsekuensi –konsekuensi logis dan alami
4) Klarifikasi nilai
5) Analisis transaksional ( Ada proses membangun kesepakatan )
6) Terapi realitas
7) Disiplin yang terintegrasi
8) Modifikasi perilaku
9) Tantangan bagi disiplin
PERATURAN-PERATURAN
Peraturan Otoritarian
1)Peraturan dibuatb sangat ketat dan rinci
2) Siswa harus patuh dan taat
3) Menerima sanksi dan hukuman berat
4) Bila berhasil memenuhi peraturan
Peraturan Permisif
1) Orang diberi kebebasan bertindak menurut keinginannya
2) Diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri
Peraturan demokratis
1) Ada penjelasan, diskusi, dan penalaran membantu untuk membantu anak memahami dab mengapa diharpakn mematuhi dan mengikuti aturan.
2) Teknik ini menekankan aspek edukatif dan aspek hukuman
3)Sanksi atas hukuman dapat diberikan bagi yang menolak dan melanggar tata
4)Hukuman dimaksude sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi
5) Kemandirian dan tanggung jawab yang berkembang

STRATEGI BELAJAR

Pertemuan Ke 8
Sebelum masuk kedalam materi yang akan dipelajari yaitu mengenai strategi dan metode belajar, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa fungsi dan tujuan dari belajar tersebut. Karena seluruh proses kehidupan manusia adalah belajar, seluruh aktivitas adalah bagian dari proses belajar. Dengan belajar kehidupan manusia dapat lebih baik dan bermanfaat serta akan mengetahui aspek terdalam suatu bidang ilmu yang dapat memberikan manusia referensi maksud dari definisi ilmu itu sendiri. Selain itu, setiap agama yang ada di dunia mewajibkan umatnya untuk belajar agar memiliki pengetahuan yang baik.

Selain belajar, terdapat isilah lain yang sering digunakan dalam dunia pendidikan yaitu pembelajaran. Pembelajaran membicarakan mengenai interaksi terhadap guru, dosen, atau lingkungan. Belajar yang baik adalah belajar yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar atau yang sering disebut seagai pembelajaran kontekstual. Proses pembelajaran tidak boleh dilakukan oleh orang yang sembarangan, harus dilakukan oleh orang yang profesional dan memiliki pengetahuan khusus dibidangnya untuk memberikan kemungkinan dan atau kemudahan untuk memperoleh pengetahuan untuk memperoleh kegiatan yang kita lakukan sehari-hari oleh orang lain untuk belajar dengan sengaja, terarah serta terkendali. Pembelajaran sebaiknya intervensi dengan tujuan terjadinya belajar.

Dalam pembelajaran terjadi perubahan paradigma pendekatan pembelajaran. Perubahan paradigma yang pertama adalah perubahan paradigma pengajaran pembelajaran (teacher centered) menjadi student centered, maksudnya adalah agar para siswa dapat lebih nyaman dan aktiv dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Perubahan yang kedua adalah perubahan landasan yaitu teori belajar behavioristik ke teori belajar konstruktivistik maksudnya adalah peserta didik akan lebih pandai mengontrol dan memilih pengetahuan yang harus diterapkan dalam hidup. Dalam behavioristik terdapat aktivitas penambahan pengetahuan, pengetahuannya bersifat objektif dan pasti, pengetahuannya tersetruktur dengan rapih dan seragam. Sedangkan dalam kontruktivistik hal yang dilakukan adalah pemaknaan atau pengetahuan, pengetahuan nonobjektif dan senantiasa berubah, serta pengetahuan tersetruktur secara rumit dan beragam. Dan perubahan yang terakhit adalah pendekatan ilmiah yaitu perubahan-perubahan terhadap teori-teori pembelajaran sehubungan dengan berkembanganya zaman serta kebutuhan hidup.

Ada beberapa macam proses pembelajaran yaitu dosusun secara sistemik dan sistematis ; interaksi yang optimal, dosen, mahasiswa, dan sumber belajar ; serta suasana yang menyenangkan, menantang, mendorong semangat dan kegiatan, memungkinkan berkembanganya prakarsa/ inisiatif/ koridor yang diberikan, memberikan keteladanan, membangun kemandirian.

Ada satu jenis pembelajaran yaitu sistem pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema tertentu, tema ditinjau dari beberapa mata pelajaran. Pada pembelajaran tematik disediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum serta menawarkan dinamika dalam pembelajaran. Menghilangkan batas semu antar bagian kurikulum, menyediakan pembelajaran yang integratif dan membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide pemahaman.

Pembelajaran koperatif yaitu mengorganisasikan isi ajaran dan kegiatan belajar sehingga terjadi proses belajar yang aktiv. Kategori belajar aktiv meliputi ; belajar yang menemukan (discovery learning) ; belajar berbasis masalah (problem based learning) ; belajar kontekstual (contextual learning) ; belajar mandiri (independent learning) ; belajar kooperatif (cooperativ learning) ; blajar pemetaan konsep (concept mapping learning).

KONSEP DASAR MANAJEMEN KESISWAAN

Konsep dasar
Manajemen Kesiswaan

Pada Pertemuan ke 2 ini Pak Amril menjelaskan mengenai konsep dasar dari Manajemen Peserta didik.
Pengertian manajemen ?

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian peserta didik ?

w Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, informal, non formal); jenjang (dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, khusus) tertentu

Fungsi manajemen peserta didik :

w Fungsi Manajerial :

P O A C

w Fungsi operasional :

Rekrutmen, Seleksi, Penempatan, Orientasi, Pengembangan, BK, layanan tambahan, pemberhentian, sistem informasi kesiswaa

Aspek dalam perencanaan :

w Pemilihan dan penetapan tujuan

w Analisis kohort : menjelaskan akibat yg terjadi terhadap populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu

w Penentuan:

Ø strategi

Ø kebijakan

Ø program

Ø prosedur

Ø metode

Ø sistem

Ø anggaran

Ø standar yang dibutuhkan

pengorganisasian :

w Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan

w Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja

w Penugasan tanggung jawab tertentu

w Pemberian kewenangan

Pengarahan :

w Membuat orang mau bekerja

w Komunikasi

w Motivasi

w Disiplin

Pengawasan :

w Apakah tujuan tercapai ?

w Kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan jangan terjadi lagi

w Penetapan standar

w Penentuan ukuran kinerja

w Pengukuran hasil pelaksaan à dibandingkan dgn standar

w Pengambilan tindakan koreksi à bila ada penyimpangan

Rekruitmen :

w Membuat calon siswa terpikat

w Saluran informasi

w Evaluasi: jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, jumlah yg masuk

w Form-form

Seleksi

w Tantangan ethis

w Tantangan organisasi

w Langkah2: administratif, tes2 (psiko, TPA, performance), wawancara, evaluasi medis, keputusan hasil seleksi.

Penempatan :

w Penempatan di klas

w Penjurusan

w Manajemen kelas: posisi, moving class, staying class

Orientasi :

w Tujuan

w Materi : sejarah, fasilitas, hak dan kewajiban, personalia, tata tertib, tata krama

w Teknis, mekanisme, cara

w Waktu

w pelaksana

pengembangan :

w Kurikuler à akademik

w Ko kurikuler

w Ekstra kurikuler

w Organisasi à kepemimpinan

Bimbingan dan konsel :

w merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang;

w mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

w menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;

w mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Fasilitas layanan :

w Beasiswa

w Kantin

w UKS, klinik, dokter kecil

w Sarana olahraga dan seni

w Sarana ibadah

Pemberhentian :

w Droup out

w Pindah à mutasi

w Lulus

Paparan tersebut diatas merupakan bahan yang diberikan oleh pak amril pada saat menjelaskan mengenai konsep dasar manajemen kesiswaan, dengan penjelasan dari beliau yang cukup gamblang dan mudah dimengerti membuat kita semua mahasiswa manajemen pendidikan reguler 2008, khususnya saya dapat lebih mengerti bahgaimana memanage peserta didik yang baik dalam penerapan konsep yang akan diterapkan.

MANAJEMEN KELAS

Manajemen kelas adalah jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.

Manajemen kelas berkaitan dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif, yang didalamnya terdapat mencakup pengaturan peserta didik dan fasilitas penunjang.

Ada beberapa masalah dalam manajemen kelas yang dapat mengganggu kelancaran dalam pengorganisasian kelas serta kegiatan belajar mengajar. Masalah dalam manajemen kelas dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu masalah individual dan kelompok. Masalah individual adalah masalah yang ditimbulkan oleh masing-masing peserta didik secara sendiri-sendiri, misalnya adalah ; perilaku mencari perhatian, biasanya orang ini dengan segala cara akn mencari perhatian dari seorang pendidik sehingga dapat mengganggu proses belajar mengajar di kels ; perilaku menunjukkan kekuatan, untuk peserta didik yang satu ini adalah salah satu pemanfaatan skill yang salah dalam dirinya, yaitu dengan kepandaiannya atau dengan segala apa yang dimilikinya dia berusaha untuk memperlihatkan seluruhnya kepada setiap orang yang ada di dalam kelas ; selanjutnya adalah perilaku menunjukkan balas dendam, tindakan ini jelas mengganggu aktivitas belajar mengajar di dalam kelas ; peragaan ketidakmampuan, jika semua siswa atau sebagian siswa menunjukkan peragaan tidak mampu maka akan sulit bagi guru untuk memberikan materi dengan tanggapan siswa yang seperti itu. Yang selanjutnya adaah masalah kelompok, yang pertama adalah ; kelas kurang kohesif, mereka membuat kelompok-kelompok kecil berdasarkan perbedaan jenis kelamin, asal daerah, suku dan lain sebagainya sehingga pengajar mengalami kesulitan dalam mengkolaborasikan mereka menjadi sebuah pribadi dalam pengajaran yang sama ; penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan kesepakatan, hal ini sangt menjadi masalah di dalam manajemen kelas, karena peraturan yang disepakati sendiri saja masih dapat dilanggar, bagaimana dengan peraturan yang hanya ditetapkan oleh seorang pengajar ; kelas mereaksi secara negativ terhadap seseorang anggotanya, maksudnya adalah negativ thinking dalam kelas sangtlah tinggi, mereka menuduh orang seenaknya dengan bukti yang kurang jelas. Selain itu dengan reaksi negativ yang ditunjukkan oleh beberapa orang di dalam kelas dapat membuat peserta didik tersebut merasa dikucilkan sehingga dapat memperlambat proses pembelajaran di dalam kelas ; kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang telah digarap ; semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair ; kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, maksudnya adalah siswa akan dengan mudah menjadikan pergantian suasana sebagai kendala karena terlalu sering beradapan dengan hal yang sama namun ketika mengalami sedikit saja perubahan maka kelompok siswa tersebut akan sangat terganggu dengan perubahan itu sendiri.

Selain itu kita harus melakukan pendekatan manajemen kelas. Ada beberapa metode dalam melaksanakan pendekatan manajemen kelas ; yang pertama adalah dengan cara otoriter yaitu dengan cara mengawasi siswa dengan sedikit aturan yang menuntut ; selanjutnya dengan intimidasi yaitu menertibkan dengan cara intimidasi siswa ; selanjutnya adalah dengan cara permisif yaitu memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin dilakuakn oleh siswa asalkan untuk kebaikan guru hanya memantau dari jarak jauh dengan apa yang dilakuakn siswa ; resep masakan yaitu mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang sudah ditentukan, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Rabu, 30 Desember 2009

REKRUTMEN PESERTA DIDIK

PERTEMUAN KE 5

Pembahasan mengenai Rekrutmen Peserta didik, perlulah mengetahui apa fungsi dan esensi dari sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan mempunyai berbagai fungsi. Dapat kita cermati dari fungsi tekhnis atau ekonomis, fungsi sosial, fungsi politik, fungsi pendidikan, dan fungsi spiritual.

1. Jika dilihat dari fungsi tekhnis dan ekonomis, lembaga pendidikan berfungsi untuk memperbaiki ekonomi indvidu, keluarga ataupun masyarakat.
2. Lembaga pendidikan berfungsi dalam konstribusi pada tatanan sosial yaitu hubungan antar manusia dan konstribusi pada peradaban contohnya dapat menanamkan budaya disiplin pada setiap orang. Budaya lama yang baik dapat menimbulkan efisiensi yang out of date. Budaya yang kurang baik sebaiknya diperbaiki agar menjadi baik.
3. Pada fungsi politik, lembaga pendidikan berfungsi untuk kepentingan negara dimana warga negara tahu hak dan kewajibannya dalam hal kepemimpinan, partisipasi, demokrasi, kewenangan dan lain-lain.
4. Lembaga pendidikan menimbulkan proses transformasi Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi serta budaya yang mengembangkan efek layananan masyarakat.Transformasi berarti apa yang anda lakukan harus ada eksistensinya.
5. Fungsi lembaga pendidikan dalam spiritual adalah berfungsi memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnaan Sang Pencipta. Pendidikan harus membuat kita mengetahui kesederhanaan.

Perekrutan peserta didik adalah suatu proses pencarian dan pemikatan calon peseta didik yang mampu untuk mendaftarkan sebagai calon peserta didik disuatu lembaga pendidikan tertentu. Tahapan rekrutmen peserta didik dapat dicari dengan penyertaan form atau aplikasi pendaftaran. Pelaksanaan rekrutmen dapat dilakukan sendiri di sekolah, kolektif atau lembaga rekrutmen.
Hal-hal yang harus di tentukan dalam rekrutmen peserta didik :

* Penentuan lembaga pendidikan; setiap lembaga pendidikan harus menentukan apa saja yang menjadi tujuan lembaga pendidikan tersebut didirikan agar kegiatan pendidikan dapat terarah sesuai dengan tujuan.
* Penentuan kriteria peserta didik yang akan diterima. Tentunya penentuan kriteria harus disesuaikan dengan tujuan.
* Membuat estimasi jumlah rombongan belajar secara keseluruhan.
* Penentuan jumlah peserta didik tahun ini.
* Penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan memperhatikan kriteria gender, prestasi calon peserta didi dan lain-lain.

Sumber rekrutmen dapat dilakukan melalui :

1. Walk ins dengan cara mencatat calon peserta didik yang tertarik dengan lembaga pendidikan tersebut walaupun calon peserta didik hanya bermaksud untuk melihat-lihat.
2. Internet dengan cara membuat blog atau membuat iklan di internet.
3. Advertising; Want ad yaitu dengan cara mengurangi informasi secara lengkap termasuk dengan cara mengurangi informasi Biaya yang harus dikeluarkan, dan blind ad yaitu dengan cara memberikan informasi terbatas.
4. Melalui lembaga pendidikan yang setingkat dibawah atau bukan.
5. Melalui organisasi atau komunitas, melalui komunitas atau organisasi informasi dari mulut ke mulut dapat terlaksana.
6. Open house; dengan cara mempersilahkan para calon peserta didik melihat sarana dan prasarana yang ada pada lembaga pendidikan tersebut.

Evaluasi dalam rekrutmen dilakukan untuk mengetahui efektivitas dalam rekrutmen. Evaluasi dapat dilihat dari :

* Jumlah pendaftarannya
* Jumlah yang diusulkan untuk diterima.
* Jumlah yang diterima sesuai dengan target atau tidak.
* Pemanfaatan saluran rekrutmen dilakukan dengan efektif atau tidak.
* Pelaksanaan rekrutmen.
* Biaya-biaya

Terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam rekrutmen, kendala-kendala tersebut diantaranya :
1. Kebijakan organisasional, dapat dilihat dari :

* Kenaikan kelas, kelulusan, mutasi.
* Biaya pendidikan
* Penerimaan siswa lokal atau luar kota.

2. Supply and demand.
3. Kondisi lingkungan eksternal dipengaruhi oleh kondisi ekonomis dan persaingan.

4. Persyaratan peserta didik yang diterima yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh calon peserta didik.

SELEKSI, PENEMPATAN & ORIENTASI

PERTEMUAN KE ENAM


Pada pertemuan ke 6, Pak Amri menjelaskan tentang seleksi, penempatan dan orientasi. untuk itu pertama kita akan membahas tentang seleksi terlebih dahulu.
SELEKSI
Seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Dimana penyeleksian merupakan perpaduan antara kebutuhan pelamar dan kebutuhan lembaga pendidikan. Jika antara pelamar dan lembaga pendidikan memiliki kebutuhan yang berbeda maka pelamar tidak di terima dalam proses penyeleksian.
Tantangan dalam seleksi terdiri atas :
1. Tantangan Supply; tantangan supply merupakan tantangan yang terkait dengan ketersediaan calon.

* Dapat dikatakan positif jika makin banyak pelamar maka makin mudah untuk memilih yang terbaik.
* Dapat dikatakan negatif jika banyak pelamar maka pekerjaan administrasi semakin bertambah, waktu yang dibutuhkan juga semakin lama, dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak. Jika dalam proses seleksi terdapat banyak pelamar, maka biaya yang dibutuhkan juga semakin besar.

2. Tantangan Etnis

* Kesetaraan gender; apakah siswa yang akan diterima semuanya wanita atau laki-laki?
* Familly sistem (KKN); proses penerimaan siswa baru karena adanya rekomendasi atau dengan tes
* Sogokan (surat sakti); dapat berbentuk uang.
* Transparansi,

3. Tantangan Organisasional

* Visi dan misi organisasi; kejelasan untuk melihat dan menunjukan kepastian keberadaan sekolah tersebut.
* Keterbatasan: sarana, pembiayaan dan alokasi.
* Materi layanan
* Sumber daya manusia


Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses seleksi :
1. Seleksi Administratif

* Untuk mengetahui secara administratif telah terpenuhi
* Seleksi administratif mencangkup : a. pengisian formulir, b. bukti pembayaran seleksi jika ada, c. kelengkapan dokumen pendukung (ijazah, NEM, Sertifikat), d. ketentuan lain-lain

2. Tes-tes, alat bantu untuk memadukan kriteria yang diterima dengan kondisi calon siswa atau pelamar.

* Alat tes harus memenuhi standar, harus valid dan reliabel.
* Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa diukur dengan tes.
* Materi tes terdiri dari psiko tes, pengetahuan (potensi akademik), performance.
* Harus memperhatikan aspek kelayakan (feasibility) dan fleksibilitas.

3. Wawancara seleksi

* Percakapan formal dan mendalam yg dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima (acceptability) calon.
* Tipe wawancara: individual, kelompok.
* Jenis pertanyaan: tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving, stress interview.
* Pewawancara harus active listening, ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain.
* Terminasi; beri kode jika waktu habis.
* Evaluasi hasil wawancara ; pada saat wawancara harus menggunakan acuan.

Kesalahan dalam wawancara

* Hallo effect -- menggunakan data terbatas, berprasangka tentang hal-hal lain
* Leading question -- mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara
* Personal biases -- prasangka pewawancara terhadap kelompok tertentu
* Domininasi pewawancara -- menggunakan waktu untuk menceritakan diri sendiri pewawancara atau tidak relevan dengan materi pewawancara.

4. Pemeriksaan referensi

* Personal references; informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat.lebih menekankan aspek positif dari calon. Muatan terdiri dari kemampuan akademik, kemampuan finansial, kemampuan menjalani proses pendidikan
* Performance references; referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon -- dibuktikan dgn fotocopy dokumen.

5. Evaluasi medis

* Menunjukkan kesehatan calon siswa.
* Pelaksana : lembagaà pendidikan secara mandiri atau menyerahkan kepada lembaga kesehatan.
* Arah : a. mengurangi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asuransi, b. Agar calon lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.

6. Keputusan penerimaan

* Media : papan pengumuman, surat, jaringan internet, telpon.
* Materi: a. hanya yang lulus, b. termasuk cadangan, c. yang tidak diterima juga diumumkan.


PENEMPATAN
1. Menempatkan calon yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain peserta didik.
2. Dasar penempatan dapat dilakukan dengan melihat :


* Hasil seleksi
* Homogen atau heterogen
* Jadwal belajar
* Gender
* Lain-lain

ORIENTASI / INDUKSI

1. Memperkenalkan siswa baru terkait hak dan kewajiban, dengan organisasi, dengan siswa lain.
2. Muatan materi orientasi terdiri dari

* Masalah-masalah organisasional
* Perkenalan
* Hak dan kewajiban
* Fasilitas
* Mekanisme, prosedur, ketentuan tentang: pembelajaran, pembimbingan, ujian.

3. Bentuk

* Formal : ada acara khusus yang bersifat formal.
* Informal (buddy system); siswa baru diajak berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak-pihak terkait yang ada disekolah baru.


4. Manfaat orientasi

* Dengan orientasi siswa dapat melakukan penyesuaian diri dengan keadaan sekolah barunya.
* Optimalisasikan kemampuan yang ada dalam dirinya.
* Dengan orientasi dapat menumbuhkan kohesivitas.